Bahasa Indonesia
Teks Anekdot
X MIPA 2
Nama Siswa :
Asirah (06)
Kholifatun Nur S (16)
Monica Maudi S (20)
Yulita Herawati (32)
SMA Negeri 4
Pamekasan
Tahun Pelajaran 2015/2016
Tak Terbayang
Suatu hari, hiduplah seorang anak kecil yang sangat menyukai buah
apel, hampir setiap hari ia memakan buah apel, sampai akhirnya ia berinisiatif
untuk menanam biji apel di halaman belakang rumahnya.
Setiap hari, anak kecil itu
menyirami biji apel tersebut. Sampai tumbuh menjadi benih kecil.
Sampai
akhirnya benih kecil itu tumbuh menjadi sebatang pohon apel besar. Anak kecil
itu senang memanjatnya, memakn buahnya dan berteduh dibawah kerindangan
daun-daunnya.
Hari berlalu, seiring berjalannya
waktu, anak kecil itu tumbuh menjadi dewasa dan pergi merantau meninggalkan
kampong halaman dan pohon apel teman kecilnya.
Setelah
beberapa tahun ia meninggalkan kampung halamannya, anak kecil yang sudah dewasa
itu dating kembali untuk melihat pohon apel yang sudah lamaditinggalkan.
Terdengar kabar bahwa dia sudah beristri dan mempunyai seorang anak perempuan.
Dia berniat untuk menebangbatang pohon apel itu dan akan digunakan sebagai kayu
untuk membuat rumah. Ketika dia hendak menebang pohon tersebut,tiba-tiba ada
salah seorang tetangga yang dating menghampirinya dan bertanya “Untuk apa kamu
menebang batang pohon apel yang sudah lama kau tinggalkan itu?” lalu dia pun
menjawab “Aku akan menggunakan batang pohon apel ini untuk membuat rumah.” “oh
seperti itu , dari dulu ketika kamu masih kecil disaat kamu lapar dan lelah
bermain, kamu membutuhkan dia.tapi apa kamu tidak kasihan kepada pohon apel
yang selalu ada untuk mu itu. Pikirkanlah kembali!” kata tetangga itu seraya
pergi meninggalkannya.
Tanpa
menghiraukan perkataan siapapun, ia langsung menebang batang pohon apel tersebut
hingga tidak tersisa sedikitpun dari batang pohon apel tersebut.
Akhirnya,saat
ia sudah memiliki rumah, lama kelamaan dia pun menyadari bahwa setelah ia
dewasa dia tidak pernah merawat pohon itu lagi,dia hanya datang saat kesusahan
dan membutuhkan saja. sekarang dia tidak pernah melihat pohon itu lagi.
0 komentar:
Posting Komentar